Hamba Media
Sosial_Indah Suci
Remaja-remaja itu membujuk rayu
seorang Ibu
Ia katakan padanya “Bu, aku ingin
ini, aku ingin itu.”
Kata si Ibu, “Apa manfaatnya, nak?”
Si anak akan menjawab, “Manfaatnya
ini, itu Bu.”
Beragam alasan ia kerahkan demi
mewujudkan keinginannya itu.
Akhirnya si Ibu menuruti keinginan
si anak.
Ini akibat pergaulan atau Ibu yang
terlalu memanjakan?
Hari berganti hari
Minggu berganti bulan
Ketika si Ibu meminta si anak
membuatkan segelas teh hangat
“... Ibu ambil saja sendiri.”
Air mata si Ibu mengalir.
Ini akibat pergaulan atau kelalaian?
Jemari-jemari itu asyik berselancar
di dunia maya
Meng-up date status sampai meng-up
load photo pribadi
Chatingan sampai tengah malam
Waktu shalat kebobolan
Lebih parahnya lagi sampai ada yang
asyik menikmati
Tontonan yang tidak patut untuk di
asumsi remaja saat ini.
Ini perbuatan siapa?
Sadarkan saat ini remaja-remaja
Indonesia menjadi santapan lezat orang Barat
Menelusupi makanan ringan dengan
racun yang mematikan
Menggerogoti kebudayaan menjadi
sesuatu yang tertinggal zaman
Nilai kesopanan terabaikan
Menutup aurat dikenakan hukuman
Media tak ada yang memberikan nilai
pelajaran
Semua hal menjadi ringan dan
mengasyikkan
Hukum Islam tidak di utamakan
Bahkan lebih patuh pada aturan
buatan makhluk yang diciptakan
Sadarkah kita?
Kita sedang berperang,
Walaupun pedang tidak di tangan,
Darah tidak berhamburan,
Mayat tidak berserakan.
Tapi, perang ini lebih besar.
Pemikiran kita yang sedang di
serang.
Hampir setiap hari terdapat kasus
asusila,
Guru mencabuli anak didiknya,
Cucu mencabuli neneknya,
Ayah membunuh anaknya,
Ibu mengubur anaknya karena malu
tidak dapat menghidupinya.
Semua ini lebih gila dari pada hanya
sekedar perang fisik.
Semua ini lebih gila.
Sadarkah kita?
Agh... aku tak mampu berbuat apa
pun,
Marah? Sedih?
Pada siapa aku mengadu?
Sungguh baik Allah-ku, Dia
menentramkan jiwaku, mendamaikan keluh kesahku,
Dia
pancarkan cahaya di hatiku, mempertemukan aku dengan pejuang-pejuang zaman,
mengajakku terus dan terus mencintai-Nya hingga akhir menutup mata.
0 komentar:
Posting Komentar