Sabtu, 06 Desember 2014

Hamba Media Sosial_Indah Suci

Remaja-remaja itu membujuk rayu seorang Ibu
Ia katakan padanya “Bu, aku ingin ini, aku ingin itu.”
Kata si Ibu, “Apa manfaatnya, nak?”
Si anak akan menjawab, “Manfaatnya ini, itu Bu.”
Beragam alasan ia kerahkan demi mewujudkan keinginannya itu.
Akhirnya si Ibu menuruti keinginan si anak.
Ini akibat pergaulan atau Ibu yang terlalu memanjakan?
Hari berganti hari
Minggu berganti bulan
Ketika si Ibu meminta si anak membuatkan segelas teh hangat
“... Ibu ambil saja sendiri.”
Air mata si Ibu mengalir.
Ini akibat pergaulan atau kelalaian?
Jemari-jemari itu asyik berselancar di dunia maya
Meng-up date status sampai meng-up load photo pribadi
Chatingan sampai tengah malam
Waktu shalat kebobolan
Lebih parahnya lagi sampai ada yang asyik menikmati
Tontonan yang tidak patut untuk di asumsi remaja saat ini.
Ini perbuatan siapa?
Sadarkan saat ini remaja-remaja Indonesia menjadi santapan lezat orang Barat
Menelusupi makanan ringan dengan racun yang mematikan
Menggerogoti kebudayaan menjadi sesuatu yang tertinggal zaman
Nilai kesopanan terabaikan
Menutup aurat dikenakan hukuman
Media tak ada yang memberikan nilai pelajaran
Semua hal menjadi ringan dan mengasyikkan
Hukum Islam tidak di utamakan
Bahkan lebih patuh pada aturan buatan makhluk yang diciptakan
Sadarkah kita?
Kita sedang berperang,
Walaupun pedang tidak di tangan,
Darah tidak berhamburan,
Mayat tidak berserakan.
Tapi, perang ini lebih besar.
Pemikiran kita yang sedang di serang.
Hampir setiap hari terdapat kasus asusila,
Guru mencabuli anak didiknya,
Cucu mencabuli neneknya,
Ayah membunuh anaknya,
Ibu mengubur anaknya karena malu tidak dapat menghidupinya.
Semua ini lebih gila dari pada hanya sekedar perang fisik.
Semua ini lebih gila.
Sadarkah kita?
Agh... aku tak mampu berbuat apa pun,
Marah? Sedih?
Pada siapa aku mengadu?
Sungguh baik Allah-ku, Dia menentramkan jiwaku, mendamaikan keluh kesahku,
Dia pancarkan cahaya di hatiku, mempertemukan aku dengan pejuang-pejuang zaman, mengajakku terus dan terus mencintai-Nya hingga akhir menutup mata.

0 komentar:

Posting Komentar