Kamis, 14 Maret 2019

Membumikan Cinta Memanah


Bismillah

Sudah lama rasanya ingin menyeriusi olahraga panah dan memiliki busur panah sendiri. Hampir 2 tahun lamanya mantengin sosmed, ngepoin akun IG yang ngejual busur panah plus arrow dan targetnya. Mulai dari harga yang selow sampe yang harganya legit banget. 😅 Tapi hati tak kunjung ngerasa mantap untuk order. Eaaaak. Kepengen doang tanpa ikhtiar nabung kan sama aja yah? Akhirnya budget pengen rihlah bareng Mb Julee_brarian keren ke Sabang harus terbagi. Eaaak bukan hati yang terbagi yak. Menyisihkan dikit-dikit uang dari gaji bulanan cukup menyenangkan sambil terus meletakkan harapan ke sisi-Nya agar dikabulkan. Uhuuuk udah kayak jodoh aja. 😄

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Kak Ella memberitahu bahwa Sekolah lagi order seperangkat busur panah dan akan mengundang pelatih yang udah mahir memanah. Bang Arif.

Dalam benakku meyakinkan Bang Arif yang kukenal itu kah? Bliau sangat tertarik dan juga termasuk orang sering terlibat dalam aksi peduli Palestina. Pernah bertemu dengan bliau dalam Aksi Peduli Palestina yang pernah kami lakukan bersama ACT dan MRI. Sekedar tau kalau bliau interested dengan isu Palestina. Udah.

"In syaa Allah, Bang Arif akan datang ngelatih anak-anak memanah hari sabtu. Tapi afwan Kakak ga bisa dateng. Jadi tolong nanti kondisikan penjemputan bliau ke SDIT yah. Setelah driver kita nganter umi guru dan anak-anak, langsung jemput Bang Arif dan Abinya Syahdan." Pesan Kak Ella padaku.

Setelah driver tiba di sekolah dengan tamu yang dibawa sertanya, anak-anak pada kegirangan karena tau bahwa hari sabtu itu adalah jadwalnya life skill: memanah. Aku yang masih di kelas tak mampu menahan gegap gempita anak-anak yang berhamburan keluar sambil berteriak "Abi Zuri udah datang, kita main panah. Abi Zuri udah datang, ayok main panah!". Akhirnya kelas bubar dan semua anak-anak telah bersiap dan berbaris rapi di lapangan.

Dek Zuri, mengambil perlengkapan panah dan membawakan ke lapangan. Sementara itu aku keluar dan berbincang dengan Bang Arif. Yah, benar Bang Arif yang tempo hari pernah terlibat dalam acara yang kami (ACT dan MRI Tamiang) adakan. Bliau pun tak sungkan menjelaskan banyak hal tentang panah padaku dan Dek Rini. Sambil mengeluarkan busur panah miliknya kami terus berbincang. " Ini arrow Palestine, batangnya impor karena dari pohon pinus. Harganya per arrow 80 K ke atas. Lebih bagus kualitasnya dari arrow yang terbuat dari bambu. Nah untuk Indah." Bang Arif memberikan satu arrow untukku. "Makasih Bang." Ucapku mensyukuri pemberiannya. 😄 Dalam hati "Semoga bisa kebeli busur panahnya." Aamiin Ya Rabb.



Singkat cerita life skill: memanah hari sabtu, 16 Februari 2019 lalu begitu amazing. Alhamdulillah 'ala kulli haal. Allah kasih peluang untuk bisa deket ke sunnah Rasulullah SAW yaitu memanah. Anak-anak pada interested semua, Abi Zuri (driver) kita, Dek Rini (Guru pengganti ketidakhadiran Kak Ella dan akan menjadi bagian perjuangan SDIT Haniful Fikri, soon) dan aku tentunya begitu sangat beryukur.

Jadi keinget obrolan waktu perjalanan pulang dan pesan yang disampaikan Bang Arif, "Bangau itu terbang dengan kawanannya, ga mungkin bangau terbang bareng burung gagak." Yah, sedikit yang bisa kutangkap makna dari yang disampaikan Bang Arif. Allah itu pengen kita bareng-bareng dalam kebaikan. Sama seperti masa Rasulullah SAW., Rasulullah dan para sahabat dipersatukan dalam ketaatan untuk menyeru, mengabarkan kebenaran tentang Islam dan memerangi musuh yang membenci Islam. Makin semangat buat punya busur panah euy. 😄

Tak butuh waktu lama 16 Februari 2019, orderan busur panah ready. Alhamdulillah. Tapi belum bisa kuambil, sebab Bang Arif masih sibuk. Aku memesan busur panah fiber seharga 750 K dan beberapa arrow yang berkualitas seharga 200 K mungkin lebih dan totalan yang kukeluarkan untuk membeli busur panah dan arrow adalah 950 K. Masih standar lah. So far, bener-bener cakep.

Lets see! Kuberi dia nama si Putih (Rimayatul Abyadhu)


3 Maret 2019, Aku dan Dwi ke lokasi latihan memanah. Tepatnya di Lapangan golf Pertamina. Ah, tak sabar rasanya ingin segera menyentuh busur panah yang kupesan 17 Februari melalui Bang Arif. Kupercaya bliau untuk maintenance busur panah milikku dan... Alhamdulillah busur panah udah sah jadi milikku.


Sisi Kanan digunakan oleh para Ksatria Sa'ad bin Waqqas


Jarak tempuh mulai dari 10 meter sampai 80 meter

Sisi kiri digunakan oleh kite - kite para akhwat dan ummahat



Lets go! Play hard... Work hard!

Thanks Dwi, udah nemenin maen panah. 😄

Bukan sekedar maen yah. Permainan ini sunnah Rasulullah SAW dan dipesankan oleh Rasulullah untuk memanah, berkuda dan berenang sejak 1400 tahun yang lalu. Sudah berapa musim yang berganti coba? Sudah berapa kematian dan kehidupan yang berlalu coba? Olahraga ini tetap akan bermanfaat dan yang terpenting adalah untuk mempersiapkan diri saat akhir zaman ini. Kita ga pernah tau kan kapan Dajjal akan keluar? Bisa jadi tahun ini, tahun depan dan tahun berikutnya. Kita cuma bisa prepare dan prepare untuk menghadapi hari itu. Harapannya Allah wafatkan sebelum Dajjal keluar. Fitnahnya sungguh besar. Naudzubillah. 😣 Kalau nyinggung pembicaraan akhir zaman, jadi takut, ngeri banget. Semoga Allah lindungi kita semua dari fitnah akhir zaman. Aamiin Ya Rabb.

Keliatan mahal gak ntu olahraga (memanah)? Semoga nggak yah, karena melihat banyak juga kebaikan dari olahraga memanah yang diridhoi Allah. Kalau mahal dan ga pengen ngebeli, coba deh simak hadis Rasulullah SAW berikut:

Alaa inna sil'atallahi ghaaliyah, alaa inna sil'atallahiljannah. Ketahuilah sesungguhnya dagangan Allah harganya mahal. Ketahuilah sesungguhnya dagangan Allah adalah Surga. (HR. At-Tirmidzi)

Mikirnya buat terus deket sama sunnah Rasulullah SAW dan kebaikan yang akan diraih yaitu syurga-Nya.

Banyak fadhilah atau keutamaan dari memanah, sebagaimana dalam Qori Afrizan Al - Khered, "Dari Uqbah bin Amir, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, " Sesungguhnya Allah SWT memasukkan tiga orang ke dalam Surga karena satu anak panah: 1) Pembuatanya yang menginginkan kebaikan dalam membuatnya, 2) orang yang memanah dengannya, 3) orang yang mengambilkan anak panah untuknya. Memanahlah kalian dan menunggang kuda! Bukan termasuk hiburan (yang disunnahkan) kecuali tiga perkara: 1) seseorang yang melatih kudanya, 2) seorang laki-laki yang bercanda dengan istrinya, 3) seseorang yang memanah dengan busur dan anak panahnya. Dan barangsiapa meninggalkan memanah setelah dia mengetahuinya karena tidak suka kepadanya, maka sesungguhnya memanah itu adalah kenikmatan yang dia tinggalkan atau dia ingkari." (Sunan Abu Dawud)

Berharap terus dan bisa istiqomah melatih kemampuan dalam memanah karena Allah dan mengikuti jejak Rasulullah SAW.

Sekian dulu yak! Semoga kedepannya Allah ciptakan nuansa yang lebih amazing dalam memanah dan penulis mampu menuangkan rasa yang lebih greget kedepannya. In syaa Allah. 😊

Tulisan kedepannya selain tentang #JJJ Jalan Juang Jodoh, tentu juga akan ngebahas tuntas dunia memanah sampe ke dasar samudera. Eaaak. Pamit diri dulu yak.

Lets go to knowing more the archery!

Ilal liqo' ma'assalamah 😄

Senin, 11 Maret 2019

Jalan Juang Jodoh

Jodoh?

Pagi ini ku awali dengan suguhan perkara jodoh. Bukan karena penulis mahir dalam hal perjodohan bukan, bahkan penulis sendiri masih ikhtiar menemukan satu yang tepat dan tentunya semua penuh keridhaan. Penulis hanya ingin menyuguhkan realita kehidupan yang hendak di bangun di masa depan, Bahtera Rumah Tangga. 

Jodoh itu... Aku sendiri masih tak mampu menyimpulkan apapun. Kebanyakan pasutri yang sudah menikah mengatakan bahwa jodoh itu pasti dimudahkan jalannya sama Allah. Mau kamu di ujung timur dan dia di barat, kalau kalian berjodoh ya tetep ketemu.

Sekarang, akunya masih galau sama jodohku sendiri. Lelaki yang namanya saja aku tak tahu, apalagi bentuk wajahnya. Jika saja aku tau nomor telepon jodohku itu, duh udah dari tamat S1 kan kutelepon agar segera menikahiku. Tapi, sampai detik ini aku tak tahu, siapa jodohku itu? 😅
Ups...

Menjaga diri itu ga gampang. Kalau kita sadar maka menjaga diri akan begitu mudah dan menyenangkan. Tapi kebanyakan muda mudi as yang masih jomblo ga sadar dan kemudian memilih ikutan budaya Barat misalnya pacaran. Say No, buat pacaran. 

Ga sadar yang gimana sih maksudnya? Begini, kita nih kalau ada orang tua berani ga pacaran di depan mereka? *Kalau orang tua yang paham agama pasti kalau ngeliat anaknya berduaan, bawaannya pengen nyerampang parang ke leher tu cowok yang ngajakin anak gadisnya pacaran. Otomatis pacaran tidak dilakukan pada saat orang tua ada. Aktivitas itu dilakukan tanpa sepengetahuan orang tua. Bener kan? Nah, ini nih yang sangat sangat tidak disadari oleh muda mudi zaman now bahwa ada hak dan kewajiban yang melekat pada seorang anak. 

Hak anak adalah dipenuhi kebutuhannya oleh orang tua dan kewajiban anak adalah menjaga apa-apa yang berharga miliknya saat ada atau tidak ada orang tua bersamanya. 

Nah, jika seorang anak tidak menyadari bahwa ada hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya itulah sebesar-besar peluang panah syaitan menyasar di tubuhnya. Na'udzubillah

Jika kepada orang tua saja mereka sudah tak memiliki kesadaran untuk menjaga dirinya, apalagi di hadapan Tuhan Yang Maha Mengetahui segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia? Yah, mata mereka telah dibutakan oleh bujuk rayu syaitan dan nafsu kian memburu untuk terlampiaskan inginnya. 

Kalau bicara hal yang berbau pergaulan bebas, penulis agaknya begitu cemas. 

Masih ada lanjutannya... Just waiting yak. In syaa Allah. 😊