Senin, 11 Maret 2019

Jalan Juang Jodoh

Jodoh?

Pagi ini ku awali dengan suguhan perkara jodoh. Bukan karena penulis mahir dalam hal perjodohan bukan, bahkan penulis sendiri masih ikhtiar menemukan satu yang tepat dan tentunya semua penuh keridhaan. Penulis hanya ingin menyuguhkan realita kehidupan yang hendak di bangun di masa depan, Bahtera Rumah Tangga. 

Jodoh itu... Aku sendiri masih tak mampu menyimpulkan apapun. Kebanyakan pasutri yang sudah menikah mengatakan bahwa jodoh itu pasti dimudahkan jalannya sama Allah. Mau kamu di ujung timur dan dia di barat, kalau kalian berjodoh ya tetep ketemu.

Sekarang, akunya masih galau sama jodohku sendiri. Lelaki yang namanya saja aku tak tahu, apalagi bentuk wajahnya. Jika saja aku tau nomor telepon jodohku itu, duh udah dari tamat S1 kan kutelepon agar segera menikahiku. Tapi, sampai detik ini aku tak tahu, siapa jodohku itu? 😅
Ups...

Menjaga diri itu ga gampang. Kalau kita sadar maka menjaga diri akan begitu mudah dan menyenangkan. Tapi kebanyakan muda mudi as yang masih jomblo ga sadar dan kemudian memilih ikutan budaya Barat misalnya pacaran. Say No, buat pacaran. 

Ga sadar yang gimana sih maksudnya? Begini, kita nih kalau ada orang tua berani ga pacaran di depan mereka? *Kalau orang tua yang paham agama pasti kalau ngeliat anaknya berduaan, bawaannya pengen nyerampang parang ke leher tu cowok yang ngajakin anak gadisnya pacaran. Otomatis pacaran tidak dilakukan pada saat orang tua ada. Aktivitas itu dilakukan tanpa sepengetahuan orang tua. Bener kan? Nah, ini nih yang sangat sangat tidak disadari oleh muda mudi zaman now bahwa ada hak dan kewajiban yang melekat pada seorang anak. 

Hak anak adalah dipenuhi kebutuhannya oleh orang tua dan kewajiban anak adalah menjaga apa-apa yang berharga miliknya saat ada atau tidak ada orang tua bersamanya. 

Nah, jika seorang anak tidak menyadari bahwa ada hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya itulah sebesar-besar peluang panah syaitan menyasar di tubuhnya. Na'udzubillah

Jika kepada orang tua saja mereka sudah tak memiliki kesadaran untuk menjaga dirinya, apalagi di hadapan Tuhan Yang Maha Mengetahui segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia? Yah, mata mereka telah dibutakan oleh bujuk rayu syaitan dan nafsu kian memburu untuk terlampiaskan inginnya. 

Kalau bicara hal yang berbau pergaulan bebas, penulis agaknya begitu cemas. 

Masih ada lanjutannya... Just waiting yak. In syaa Allah. 😊

1 komentar:

  1. Kayak baru siap-siap "terbakar", terus padam lagi karena kalimat ..."masih ada lanjutannya"

    Tapi gapapa deh ditunggu. Ini salah satu bahasan yang selalu trending di dunia perjombloan.

    BalasHapus