Senin, 27 Juni 2016

KT. Epi. 2 "Perjalanan Merenda Iman"

Pagi, cinta
Kudekap embunan sejuk dalam secarik lamunan
Kubungkus karena sejuknya tak berkehabisan
Sisa tenaga semalam masih bisa kugunakan
Sedikit saja berbagi dalam telaga kedamaian

๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพkepompong tarbiyah

Ketika cahaya-cahaya menyilaukan itu di padamkan, seluruh ruangan menjadi temaram. Kebetulan aku berada pada saf pertengahan, paling kanan dari sisi Imam dibariasan jama'ah perempuan.
Seluruh jama'ah merapatkan barisan dalam gelap
Kulirik semua jama'ah telah bersedekap, aku menyusul mengangkat kedua tanganku, berserah pada Sang Pemilik hening malam.

Baru saja Imam melantunkan beberapa baris ayat-ayat dari al-Qur'an di tengah heningnya malam, suara tangis bayi memecah keping kekhusyu'an. Dari sudut kiri terlintas bayang seorang Ibu menunduk dan mengangkat bayinya. Aku berusaha memusatkan perhatianku pada bacaan ayat al-Qur'an yang dilantunkan sang Imam.

Tp... kenapa hatiku malah berdesir? "Tuh lihat! Perjuangan ibu yang ingin bermesra dengan Tuhannya. Harus berdiri menggendong bayi, rukuk dan sujudnya dalam keadaan kepayahan karena harus menenangkan si buah hati yang berada dalam dekapan."

Pandanganku mengabur, hatiku bergemuruh. Akhirnya, aku merasakan ada yang hangat melewati kedua pipiku. Melipir dan terjatuh ke mukena.

"Rabbana... ingin aku menjumpai-Mu dalam khusyu', mesra setiap waktu, selamanya. Menghamba dalam keadaan senang dan susah."

______
Episode ini adalah satu diantara episode yang Allah suguhkan. Mungkin banyak diantaranya yang tidak menghirukan, tapi... bagiku ini sebuah tamparan.

@setelah qiyamul lail dan ta'lim yang disampaikan seorang kandidat Doktor UIN MALIKI usai seluruh jama'ah mengantri.

Coba tebak buat ngantri apaan?

Nah... itu bener. ๐Ÿœ๐Ÿœ๐ŸœSahur Gratis
Disela-sela mengantri ada pemandangan aneh lagi. MasyaAllah. Tadi malam seperti kado terindah deh.

Tebak ane ketemu siapa?

Ane ketemu anak kecil. Kecil banget. Lagi ngantri. Masih terus ane amati dan perlahan ane memanggil namanya. "Fariin."
Si anak kecil menoleh dan benarlah ternyata itu si Farin.

Masih ingat kan yak? Noh anak kecil yang ikutan ngafal Qur'an bareng kite-kite. Hihi ada yang dari usianya kecil banget sampe yang usianya guedeee banget. Kayak ane. #ups ๐Ÿ˜ถ keceplosan

Wah...
Akhirnya ane sapa si Farin. Ia datang i'tikaf bersama Ibunya.

The end? I think... not yet. Coz Allah still have so much great story to us.

Saat sahur bareng hatiku kembali berbisik. "Rabb... dari kepayahan si Ibu tadi dan Farin yang ikut i'tikaf bareng Ibunya, menjadi pelajaran berharga untukku subuh ini dan selamanya. Bahwa kelak ketika aku melahirkan anak, maka sedini mungkin ku ajak dia untuk memuliakan Masjid. I'm promise."


๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพKT_Indah

To all
Ana uhibbukunnafillah. ๐Ÿ˜Š SeMiQu: Hamilal Qur'an

0 komentar:

Posting Komentar