Minggu, 22 April 2018

Aku: Butir Bening yang Berjatuhan



Bismillah

dan waktu telah mendekati dhuha
Aku masih tak beranjak dari kesendirianku
Menahan suatu rasa yang tak mampu kuterka
Hendak ke manakah berlabuhnya?

Kuhadapkan wajahku pada cermin itu
Aku malu...
Ntah perasaan apa yang tiba-tiba menyeruak
memenuhi dada
Ingin sekali kudengar jawaban atas tanya
"Ya Rasulullah, bagaimana engkau mampu memberi begitu banyak cinta?"
"Ya Rasulullah, bagaimana engkau mampu menjadikan semua sahabat cemerlang seperti bebintang?"

Ingin diri menyamai sedikit saja 
Mampu memberi cinta pada semesta atas keridhaan-Nya
Namun nyatanya...
Laa quwwata illabillah

Pada kalam-Mu yang kuingati
Maka sesungguhnya aku milik-Mu
dan sesegera mungkin akan kembali dalam pelukan-Mu
Wahai rabb-ku, aku rindu
Rindu rindu rindu...
Aku rindu.

Sesungguhnya atas setiap nikmat-nikmat pemberian-Mu
Aku sangat membutuhkan
Bahkan butir-butir bening yang kian berjatuhan
Aku sungguh membutuhkan
Karena dengannya, hatiku menjadi lega

Sebab, begitu banyak rasa yang tak mampu kuurai
Hanya mampu menyentuh cinta-Mu dengan butir bening
yang masih saja membasahi sajadahku
Wahai dzat Yang Maha Adil, aku pasrah atas kehendak-Mu


Relung dhuha






3 komentar: