Minggu, 01 April 2018

Aku: Teruslah Melangkah

Sungguh, tidak ada yang sanggup memikul amanah dakwah kecuali para anbiya, para Nabi dan Rasul-Nya. Ummat yang dirindukan ini kadang terlalu lemah untuk tetap tegak ketika melalui rintangan dakwah, terlalu serakah mencecapi nikmat duniawi, terjebak karena niat yang masih salah.

Allah, aku cape. Tapi jika Engkau ridha, aku lanjut.
Allah, aku lemah. Tapi karena Engkau yang menguatkan maka aku lanjut.
Allah, ingin rasanya berhenti. Tapi aku tak ingin ketinggalan para pelaku kebaikan yang terus saja melibatkan dirinya dalam kebaikan.
Allah... Laa haula wa laa quwwata illabillah
Allah, lapangkan dadaku... Untuk terus melanjutkan estafet dakwah Rasulullah Saw ini

Dan target dakwah fardiyah ternyata juga memiliki porsi yang justru menyita perhatian. Kadang aku berhenti, kadang aku harus duduk sejenak, kadang aku harus menahan tangis, dan tak jarang jadi korban cemoohan. Tapi, biarlah. Semoga menjadi ladang amal ketika kelak aku tiada. Dan dia terus mendo'a untukku. 

Semoga kelak dia menjadi pelaku dakwah ilallah terbaik. Meski kini aku harus menahan pahit karena memang tak mudah menjalin kasih sayang yang begitu berharga. 

Yah, lagi lagi aku akan terus melangkah. Sehari, dua hari ke depan, aku juga ga akan tahu seperti apa. Mensyukuri nikmat-nikmat pemberian-Nya adalah bentuk syukurku sebagai hamba. Termasuk menerimamu sebagai rizki atau ujian dari-Nya. Aku akan bersyukur dan bersabar.

Sebening rupa shubuh
2 April 2018 

0 komentar:

Posting Komentar