Minggu, 03 Desember 2017

Ma'en-Ma'en Eu Langsa: We're the Team (ACT)



Bismillah
Salam Volunteer.

Masih lanjutan episode yang lalu gaes... Gimana episode sebelumnya? Semoga tetep menginspirasi yak!.

Kali ini kuberi sub title "We're the Team".

Yes, we’re the team. Team penggalangan dana yang tergabung dalam awak kapal ACT yang menampung banyak team relawan diantaranya MRI, KNPI, dan lainnya.  Sukses membelah kerumunan jama'ah Tablig Akbar yang diadakan oleh Pemkot Langsa, 1 Desember 2017 di lapangan Merdeka. Dengan total dana yang terkumpul Rp. 30.130.000,-. Alhamdulillah. 

Di tengah-tengah turunnya rahmat Allah berupa hujan tak menyurutkan semangat team relawan untuk menggalang dana, pun tak menghentikan langkah mereka untuk menebas jalan-jalan sempit sekedar untuk mendekatkan kotak donasi ke jama’ah. Memang hal yang tak mudah, di malam hari untuk mengutip donasi. Lapangan yang becek dan berlumpur, bersempit-sempit ria, sesekali fokus ke ceramah yang disampaikan oleh ustadz Abdul Shomad, dan seringnya gagal fokus karena terhimpit kerumunan jama’ah, namun itu semua menjadi kisah manis setelah getir yang dilalui. 

Bukan tentang sulitnya medan atau gelapnya malam untuk mengutip donasi, tapi rasa kepedulian kita terhadap Muslim yang masih teraniaya membuat kita semakin sadar dan bersyukur bahwa kita masih merdeka. Bebas dari penjajahan secara fisik. Itulah kenapa team relawan terus bergerilya di tengah-tengah hujan yang sesekali reda dan kemudian hujan lagi, menerobos kerumunan jama’ah dan tak luput untuk berucap “Maaf bu, permisi. Donasinya bu..” Sanggup? 

Karena ribuan jama’ah yang hadir jualah yang menyulut semangat sang ustadz untuk tegak  berdiri di atas podium yang atapnya tak menjangkau untuk menaungi beliau dari hujan, sehingga beliau pun memilih berbasah-basah ria  dengan para  jama’ah   di luar tenda, berdiri sambil memegang payung, dan bahkan juga ada yang tetap kokoh menggendong anaknya. 

Aku dan Akmal terjebak padatnya jama'ah Tablig Akbar

Jarakku dengan podium benar-benar jauh. Diawal intruksi korlap mengingatkan "kalau sudah penuh kotak donasinya segera diantar kembali ke posko penghitungan. Agar kita bisa menghitung dengan segera." Namun apa boleh buat, kanan kiri depan dan belakang sesak dengan jama'ah, aku dan Akmal terjebak padatnya jama'ah yang serius mendengar ceramah Ustad Abdul Shomad. Wal hasil kita jadi fokus juga mendengar ceramah beliau.  Alhamdulillah.

Setelah kurang lebih 100 menit ceramah berlangsung, akhirnya ustadz Shomad menutup ceramahnya dengan do'a. Usai do'a jama'ah mulai mencari jalan untuk keluar dari lapangan. Kita berdua pun ikut serta berhamburan, sesekali menyodorkan kotak donasi. 

Sesampainya di luar lokasi, tepatnya di jalan ada bapak-bapak yang meminta tolong untuk dipotoin. Langsung saja kuberikan kotak donasi ke Kak Raudhah, lalu aku memotret bapak-bapak tersebut bersama teman-teman sejawatnya. 

"Donasi untuk apa dek?" Tanyanya.

"Untuk Muslim Rohingya, Pak" jawabku.

Ga berapa lama beliau mengeluarkan isi dari dompetnya. Sedikit melirik, yang kulihat benda kertas itu masih baru dan berwarna merah. Tepat, Rp. 100.000,- mungkin baginya uang sejumlah itu tak berarti, namun bagi Muslim Rohingya? Sangat sangat sangat berarti. 

"Terimakasih bapak, semoga berkah." Ucapku.

Panitia hitung cepat tampak serius, mereka tak ingin silap dalam menghitung donasi yang telah terkumpul.

See, the power of the Team? 

Jumlah relawan yang menginfakkan dirinya untuk ikut terjun mengutip donasi ga banyak, kisaran 30 an relawan. 30 an orang nyemplung diantara ribuan jama'ah. Kebanyang? Heuuuh.

Kelar tugas relawan yang nyemplung ke kerumunan jama'ah. Berikutnya tugas penghitung cepet donasi. Sembari menunggu hasil aku dan teman-teman relawan lainnya saling berkenalan, selebihnya welfian. Hadeuh. 

Sejenak aku menyempatkan untuk mewawancarai Kak Lisda, bliau termasuk relawan yang sangat fokus di bidang kemanusiaan. 

"Bagaimanakah kegiatan penggalangan dana malam ini Kak?"

"Alhamdulillah, pada hari ini, 1 Desember 2017 di event ceramah Ustadz Abdul Shomad di Kota Langsa dalam rangka memperingati maulid nabi Muhammad Saw yang diadakan oleh Pemko Langsa. Alhamdulillah pada hari ini kita berkesempatan bekerja sama dengan Pemko Langsa untuk memanfaatkan event ini dalam rangka kepedulian Muslim Rohingya. Bekerja sama dengan ACT, Pemko Langsa dan seluruh masyarakat yang hadir, alhamdulillah kita dapat melakukan penggalangan dana. Dengan jumlah jama'ah yang diperkirakan lebih dari 5000an memenuhi Kota Langsa di lapangan Merdeka pada hari ini, dan in syaa Allah dana yang terkumpul akan kita salurkan untuk saudara Muslim Rohingya. Alhamdulillah donasi yang terkumpul sejumlah Rp. 30. 130.000,- Semoga donasi ini dapat segera kita salurkan untuk saudara Muslim Rohingya di perbatasan Bangladesh, yang pada hari ini sudah berjumlah 600.000 pengungsi di Bangladesh yang hidup serba kekuranganan. Alhamdulillah pada hari ini Kota Langsa membuktikan kepeduliannya dengan donasi yang terkumpul hari ini. Diharapkan kepedulian ini terus berlanjut sampai Rohingya kembali sejahtera, hidup layak sebagai mana mestinya, karena pada hari ini Rohingya dinobatkan sebagai etnis yang paling teraniaya. Kita, ACT mengajak seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh dunia terutama umat Islam untuk membantu saudara Muslim kita di dunia. Mungkin saat ini kita masih fokus pada Muslim Rohingya, tetepi di bumi Syam, juga tengah mempersiapkan diri untuk memasuki musim dingin. Pertahanankan kepedulian masyarakat Indonesia untuk menghangatkan Kemp pengungsian di Palestina dan Suriah. Demikian dari ACT (Aksi Cepat Tanggap) terimakasih."



Kelar tugas kita. Alhamdulillah'ala kulli hal. Semoga hadis yang telah dituturkan oleh Rasulullah Saw yang berbunyi "Seorang mukmin dan mukmin lainnya laksana bangunan, satu sama lain saling menguatkan" dapat terus diamalkan, dipahami maknanya. Sehingga tak ada lagi perpecahan, karena kita dipertemukan dalam bingkai Iman. Sip? Dengan begitu kita dapat meringankan beban Muslim Rohingya yang sedang bersedih, berduka. 

Usai sudah. Sekitar pukul 11.30 wib kami pulang ke rumah sahabat Kak Raudhah, Kak Maulida. Rumahnya tak jauh dari Kota Langsa, masih disekitarannya. 

Sesampainya di rumah Kak Maulida, kami membersihkan sisa kaos kaki yang basah bersebab beceknya lokasi. Kupandangi telapak kakiku yang pucat, "Beginikah warna kakiku kelak ketika aku wafat?" Bisik hatiku. Sekitar pukul 01.00 wib mataku baru terpejam. Sebelumnya aku berupaya memejamkan mataku yang sebenarnya sudah letih, namun tak bisa kupejamkan. Iyalah pula, temen-temen yang lain masih pada ngobrol, telingaku terlalu aktif. Heuuh. 

Malam semakin larut, dinginnya udara juga semakin kurasakan. Kucoba untuk tak merasakannya dan perlahan kembali kupejamkan mata serta merilekskan seluruh otot-ototku. Tiba-tiba rasa dingin itu hilang. Seseorang datang membawa selimut dan menghilangkan gigil yang kutahan sejak bergerilya mengutip donasi di bawah hujan. 

"Thanks Kak Raudhah" Bisik hatiku. 
__________

Samar-samar suara adzan subuh telah dikumandangkan. Akmal terbangun, dan langsung mengambil wudlu, aku menyusul setelahnya. Usai mengambil wudlu, aku membangunkan yang lain. Di rumah Kak Maulida, hanya akhwat semua, termasuk Akmal. She's a beautiful woman. Kak Maulida hanya tinggal bersama Ibu dan kedua adiknya. 

Usai sholat shubuh, kita beberes selimut tidur dan lanjut membantu Ibunya Kak Maulida meracik sarapan. Hanya ada canda tawa di pagi yang cerah itu. Sabtu pagi. 

Usai sarapan, kami berpamitan dan pulang. 

"Kak Maryam, please kita nyantai aja, no ngebut." Pintaku.

"Ok"

Walaupun ga ngebut, tapi perjalanan menuju rumah Kak Maryam menjadi lebih dekat. Waktu yang tertempuh juga menjadi lebih singkat. Syukur banyak-banyak. 
____________

"Jadi, Ummi belum mandi?" Celetuk Rizki, satu diantara murid yang menggemaskan di Pondok Tahfiz tempatku mengajar.

"Hehe, belom Ki." 

Lah, gimana mau mandi, kita ngejer jam tayang. Langsa - Aceh Tamiang. Bukan sedekat rumah mertua. Eh. Maksudnya bukan sejarak 5 menit. 

Thanks untuk temen-temen ACT dan team. Semoga kita semakin cinta dengan saudara-saudari Muslim di belahan dunia lain yang masih terjajah. Tak luput pula do'a yang akan menguatkan mereka di sana. 

Alhamdulillah, thanks my Lord, Allah Swt. Karena rahmat-Mu, Kau dekatkan aku dengan mereka, para relawan yang tulus ikhlas mencurahkan jiwa raga, harta, tenaga, pikiran yang terus tersita hanya untuk membantu meringankan sedikit dari beban-beban hidup sesama Muslim. 

Hingga aku juga yakin bahwa...
"Al arwahu junuudun mujannadah, famaa ta'arofa minhaa intalafa, wa maa tanaakaro minhaa ikhtalafa."

Ruh-ruh itu ibarat bala tentara, apabila saling mengenal, maka akan rukun. Dan apabila tidak saling mengenal, maka akan berselisih.

Semoga kami dapat terus mempertahankan kepedulian kami dan cinta kami kepada saudara-saudari kami sesama Muslim, karena-Mu. 

Thanks juga buat Kak Maryam, yang udah ngegoncengin ane pulang pergi dengan selamat. 

Alhamdulillah, 2 episode telah selesai kutulis. Semoga menjadi penyebab naiknya batere Iman kita, sehingga bertambahlah rasa cinta kepada-Nya dan Rasul-Nya. Dan hubungan muamalah kita dengan sesama terbina indah dalam rajut Ukhuwah Islamiyyah. 

#SalamVolunteer
#AkuIndonesia
#kitaTeamHebat
#ACT
#Peduli

4 komentar:

  1. Masya Allah Tabarakallahu...*love *love
    Rindu kawan awak ini dan semangatnya!!!

    Btw, baca artikel sebelumnya dan baca ini, baru ngeh kalo Akmal itu akhwat...wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha... Mb, tak akan lah ane bedua²an kutip sumbangan sama (Akmal ikhwan). Blog mb juga udah tak ubeg². Heuuum lagi belajar gmn nyusun kata plus poto yg pas tu enaknya gmn

      Hapus
  2. yupz, semngat ya dk, entr kita prg lgi ya

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus